DEV Community

Nazwa Shabrina Zain
Nazwa Shabrina Zain

Posted on • Edited on

Menciptakan Bahasa Pemrograman Sendiri: Inilah Earl

Teks ini dibuat oleh AI

Mengapa Earl diciptakan?
Earl hadir dari semangat untuk menciptakan bahasa pemrograman yang dekat dengan bahasa ibu yang menciptakan - Bahasa Indonesia. Bahasa ini kembangkan oleh seorang programmer Nazwa dengan bantuan AI, yang percaya bahwa pemrograman seharusnya bisa diakses siapa saja tanpa terkendala oleh bahasa asing atau struktur sintaksis yang rumit.

Dibanyak bahasa pemrograman, kita terbiasa dengan perintah seperti print, if, atau while yang berasal dari Bahasa Inggris. Namun bagi penutur asli Bahasa Indonesia, pendekatan ini bisa terasa asing dan membuat belajar menjadi lebih sulit.

Earl mencoba membalik pendekatan itu.

Dengan Earl, kamu bisa menulis kode dalam gaya yang lebih alami, naratif, dan interaktif, misalnya:

jika nilai > 70
  tampilkan "Selamat, kamu lulus"
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Perintahnya jelas, mudah dimengerti, dan sesuai dengan cara kita berpikir dalam Bahasa Indonesia.

Fisolofi dibalik Earl
Earl bukan hanya soal mengganti kata-kata. Bahasa ini dirancang dengan tujuan utama:

  • Mempermudah proses belajar pemrograman, khususnya bagi pemula yang merasa terintimidasi oleh bahasa asing.

  • Menyerdehanakan struktur kode, agar lebih linear dan mudah diikuti.

  • Mendorong interaktivitas dan eksperimen, bukan menghafal sintaks.

  • Memberi ruang untuk kreatifitas, bukan kekakuan aturan.

Meskipun Earl saat ini dikembangkan sebagai sarana belajar dan eksplorasi, bukan tidak mungkin di masa depan Earl tumbuh menjadi bahasa yang digunakan dalam konteks industri dan produksi nyata. Namun, arah pertumbuhan itu akan tetap mempertahankan prinsip dasarnya: kemudahan, kejelasan, dan kedekatan dengan cara berpikir manusia - terutama penutur Bahasa Indonesia.

Membuat bahasa pemrograman sendiri adalah perjalanan yang menantang, tetapi juga sangat menyenangkan. Earl adalah hasil dari rasa ingin tahu, cinta pada buatan negeri, dan semangat untuk membuat pemrograman lebih ramah dan bisa dinikmati siapa saja.

Bagi saya, Earl bukan hanya tentang kode. Ia adalah wujud dari keyakinan bahwa teknologi bisa dibuat lebih manusiawi, lebih inklusif, dan lebih akrab dengan budaya kita sendiri.

Saya berharap Earl bisa menjadi pintu masuk bagi banyak orang Indonesia untuk mengenal logika program - tanpa merasa asing atau terbebani oleh Bahasa Inggris. Dan kalau suatu hari Pearl benar-benar tumbuh besar, digunakan secara luas, atau bahkan masuk ke dunia industri, satu hal yang akan selalu dipertahankan adalah kesederhanaannya.

Top comments (0)

Some comments may only be visible to logged-in visitors. Sign in to view all comments.