Banjir Bali 2025
Banjir Bali 2025, adalah bencana banjir bandang yang melanda Provinsi Bali, Indonesia. Banjir tersebut disebabkan hujan deras yang terus-menerus turun antara Selasa malam dan Rabu pagi pada 9 dan 10 September.[2] Sedikitnya 18 orang tewas akibat bencana banjir ini.
Tanggal | 10 September 202512 September 2025 | –
---|---|
Lokasi | Denpasar, Badung, Gianyar, Klungkung, Tabanan, Jembrana, Bali, Indonesia |
Penyebab | Hujan deras ekstrem disebabkan fenomena atmosfer dari gelombang badai equatorial Rossby dan Kelvin.[1] |
Tewas | 18 |
Hilang | 4 |
Banjir
suntingPada Selasa malam 9 September dan Rabu pagi 10 September, hujan deras terus menerus turun dan menyebabkan banjir.[3] Curah hujan pada hari tersebut tercatat melebihi 385 mm per hari, mencapai kategori sangat berbahaya.[4] Kondisi ini diperparah oleh kelembaban udara tinggi hingga lapisan 500 milibar, yang mendukung pembentukan awan hujan dengan puncak tinggi sehingga menimbulkan hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.[5]
Sejumlah wilayah yang diterjang banjir adalah Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Tabanan.[6] Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mendata, total 521 titik banjir, diantaranya 120 titik banjir di Kota Denpasar dengan dua wilayah terparah, yaitu kawasan Pasar Badung dan sepanjang aliran Sungai Badung yang berhimpitan dan kawasan Jalan Pura Demak. disusul Kabupaten Gianyar 14 titik, 56 titik di Badung, 28 titik di Tabanan, 279 titik di Karangasem dan 63 titik di Jembrana, serta di Klungkung banjir berdampak di Kecamatan Dawan.[7][8] Selain itu, dua bangunan toko kain di Jalan Sulawesi roboh akibat derasnya banjir di Sungai Badung.[9] Selain banjir, tanah longsor juga dilaporkan terjadi di 95 titik, yaitu 44 titik di Kabupaten Tabanan, 27 titik di Kabupaten Karangasem, 13 titik di Kabupaten Badung, lima titik di Kabupaten Gianyar, tiga titik di Kabupaten Jembrana, dua titik di Kabupaten Klungkung, satu titik di Kabupaten Bangli.[10]
Tidak hanya dipicu oleh faktor cuaca ekstrem dan perubahan iklim, dampak banjir diperburuk oleh praktik pembangunan yang masif hingga tata kota dan tata ruang yang buruk.[11] Alih fungsi lahan menjadi area permukiman, dan komersial tanpa mempertimbangkan daya tampung resapan air mengurangi ruang terbuka hijau. Hal ini memperburuk daya serap tanah dan meningkatkan risiko banjir.[12]
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan Tanggap Darurat Bencana selama satu minggu atau satu pekan usai dilanda banjir.[13]
Korban
suntingLokasi | Tewas (hilang) |
---|---|
Kota Denpasar | 12 (4) |
Kabupaten Gianyar | 3 |
Kabupaten Jembrana | 2 |
Kabupaten Badung | 1 |
Total | 18 (4) |
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 18 orang ditemukan tewas dalam banjir tersebut,[14] empat orang masih hilang dan lebih dari 250 kepala keluarga atau 620 orang terdampak.[15] Beberapa bangunan dan jembatan rusak,[16] sebanyak 474 unit ruko rusak akibat banjir.[17][18] Di Kota Denpasar, 12 orang tewas dan empat orang masih dalam pencarian.[19] Di Kabupaten Jembrana, dua orang tewas, termasuk seorang ibu hamil yang terseret arus di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana.[20] Total 103 kepala keluarga atau 200 jiwa terdampak di kawasan tersebut. Di Kabupaten Gianyar, tiga orang tewas.[21] Di Kabupaten Badung, seorang wanita tewas setelah terjebak didalam mobil dan terseret arus bersama suaminya, namun suaminya berhasil selamat.[22]
BPBD Provinsi Bali mencatat, sekitar 562 warga yang mengungsi, dengan rincian 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar. Fasilitas umum, seperti sekolah, balai desa, musala dan banjar dimanfaatkan sebagai pos pengungsian sementara.[23]
Respon dan bantuan
suntingKepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) AD, Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana, menyatakan bahwa pasukan telah dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk melakukan pencarian korban dan pemulihan pasca bencana. Lebih dari 300 personel TNI AD bersama Polri, Basarnas, dan instansi terkait sudah dikerahkan di berbagai titik. Personel TNI AD diterjunkan ke 147 titik banjir dan 32 titik longsor yang tersebar di Pulau Bali.[24]
Kementerian Sosial (Kemensos) akan menyalurkan santunan kepada korban meninggal dan luka berat karena banjir yang melanda beberapa wilayah di Bali.[25][26] Menurut Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, selain santunan, Kemensos juga mengirimkan bantuan logistik dari Gudang Dinas Sosial Provinsi Bali. Bantuan tersebut disalurkan sebesar Rp2 miliar,[27] mencakup 500 selimut dan kasur, 600 paket family kit, dan 300 paket sandangan untuk orang dewasa. Lalu untuk kebutuhan logistik dikirim dari Gudang Sentra Paramita Mataram. Bantuan berupa 2.000 paket makanan siap saji, 318 kids ware, 87 family kit, kasur 497 lembar, tenda gulung 568 lembar, dan tenda portabel untuk keluarga sebanyak 48 unit. Selain itu, Kemensos juga membuka dapur umum di Kantor Desa Kusamba, Klungkung.[28]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Ni Ketut Sudiani; Andi Hartikb (11 September 2025). "Bali Darurat Banjir, Gubernur Koster: 70 Tahun Tak Pernah Hujan Sebesar Ini". Kompas.com. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ Tommy Patrio Sorongan (11 September 2025). "Ramai Media Asing Sorot Banjir Bali, Laporkan Hal Ini Jadi Penyebab". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ "Penyebab & dampak banjir ekstrem di Denpasar Bali 10 September 2025". Liputan 6. 11 September 2025. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ "Korban Tewas Banjir Bali Bertambah Jadi 18 Orang". Detik.com. 12 September 2025. Diakses tanggal 12 September 2025.
- ^ M. Hilal Eka Saputra Harahap (11 September 2025). Suryanto (ed.). "Penyebab & dampak banjir ekstrem di Denpasar Bali 10 September 2025". AntaraNews. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ Yefta Christopherus Asia Sanjaya (11 September 2025). "Kata Media Asing soal Banjir Bali: 9 Orang Meninggal, Sebut Bencana Tidak Biasa". Kompas.com. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ "Update Korban Banjir Bali: 18 Tewas, 4 Dalam Pencarian". CNN Indonesia. 16 September 2025. Diakses tanggal 17 September 2025.
- ^ Fika Nurul Ulya; Dani Prabowo (11 September 2025). "BNPB Ungkap 120 Titik Banjir di Bali, Paling Banyak di Denpasar". Kompas.com. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ Yacob Billiocta (11 September 2025). "Dua Wilayah Terparah Dampak Banjir Denpasar, Tinggi Air Capai Atap Rumah". Liputan 6. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ "Update Korban Banjir Bali: 18 Tewas, 4 Dalam Pencarian". CNN Indonesia. 16 September 2025. Diakses tanggal 17 September 2025.
- ^ Ficky Ramadhan (11 September 2025). "Walhi: Tata Ruang Buruk dan Alih Fungsi Lahan Jadi Penyebab Banjir Bali". Media Indonesia. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ M. Hilal Eka Saputra Harahap (11 September 2025). Suryanto (ed.). "Penyebab & dampak banjir ekstrem di Denpasar Bali 10 September 2025". AntaraNews. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ "Bali Tanggap Darurat Bencana Banjir Satu Pekan". CNN Indonesia. 11 September 2025. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ Muhammad Refi Sandy (11 September 2025). "Update Banjir Bali: 18 Orang Tewas, 2 Masih Hilang". iNews. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ Whisnu Mardiansyah (12 September 2025). "Update Banjir Bali, Total 18 Orang Meninggal 5 Hilang". MetroTvNews. Diakses tanggal 15 September 2025.
- ^ "Update Dampak Banjir Bali: Jembatan, Rumah dan 474 Kios Rusak". Detik.com. 12 September 2025. Diakses tanggal 12 September 2025.
- ^ "Data Sementara Pasca-Banjir Bali, Sedikitnya 474 Unit Ruko Rusak". Liputan 6. 12 September 2025. Diakses tanggal 12 September 2025.
- ^ "Update Dampak Banjir Bali: Jembatan, Rumah dan 474 Kios Rusak". Liputan 6. 12 September 2025. Diakses tanggal 12 September 2025.
- ^ "Data Korban Banjir Denpasar: 2 Ditemukan Tewas, 8 Hilang". Denpasar.Kompas.com. 11 September 2025. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ Lukman Diah Sari (11 September 2025). "Banjir di Jembrana Bali, 2 Warga Meninggal". MetroTvNews. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ "BNPB Ungkap Dampak Banjir Bali: 9 Meninggal, 2 Hilang, Ratusan Mengungsi". Suara.com. 10 September 2025. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ "Fakta-fakta Banjir Bali: 9 Orang Tewas, Status Tanggap Darurat Bencana". Detik.com. 11 September 2025. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ "Update Banjir Bali: 14 Tewas, 2 Hilang, 562 Warga Mengungsi". CNN Indonesia. 11 September 2025. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ Aditya Yohan (12 September 2025). "TNI AD Kerahkan 300 Personel Bantu Evakuasi Korban Banjir dan Longsor di Bali". Pantau.com. Diakses tanggal 12 September 2025.
- ^ Zalzilatul Hikmia (11 September 2025). "Kemensos Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bali". Jawa Pos. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ Gesa Vitara Puspa Nur (11 September 2025). "Kemensos Segera Santuni Korban Banjir Bali". BeritaSatu. Diakses tanggal 11 September 2025.
- ^ Dani Prabowo (13 September 2025). "Kemensos Telah Salurkan Rp 2 Miliar untuk Bantu Korban Banjir Bali". Kompas.com. Diakses tanggal 13 September 2025.
- ^ "Kemensos akan Segera Salurkan Santunan untuk Korban Banjir Bali". Tirto.id. 11 September 2025. Diakses tanggal 11 September 2025.